Selamat Datang Di Blog Ferdi, Selamat Membaca dan Salam kenal ya

Rabu, 29 Juni 2011

PANTAI PADANG

Obyek Wisata Alam Berpadu Sejarah dan Legenda

Anda mungkin sudah tak asing lagi masuk rumah makan Padang dengan ciri khas masakan rendang dan citarasa yang pedas. Di Indonesia, bahkan di berbagai negara di dunia, bertebaran rumah makan Padang meski pemiliknya tidak selalu orang Padang. Tapi pernahkah Anda berkunjung ke Kota Padang? Mungkin di antara Pembaca sudah ada yang berkesempatan datang ke kota bingkuang itu. Tapi tidak sedikit pula di antara kita yang belum pernah menyinggahi kota ini.

Sekilas Kota Padang

Padang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat. Kota Padang memiliki potensi budaya dan pariwisata yang luar biasa. Kota seluas 694,96 km² ini didiami oleh lebih dari 787.740 jiwa (2004) penduduk yang didominasi warga muslim. Kota Padang dikenal juga sebagai Kota Bahari. Kota ini memiliki garis pantai sepanjang 84 km dan pulau kecil sebanyak 19 buah diantaranya yaitu Pulau Sikuai di Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas 38,6 km², Pulau Toran di Kecamatan Padang Selatan seluas 25 km², dan Pulau Pisang Gadang seluas 21,12 km² juga di Kecamatan Padang Selatan.

Pantai Air Manis tempat legenda Malinkundang yang dikutuk ibunya menjadi batu adalah salah satu objek wisata yang amat diminati wisatawan. Namun selain Pantai Air Manis, di Padang juga terdapat objek wisata Pantai Padang yang setiap hari libur dibanjiri pengunjung yang ingin menikmati sunset (matahari menjelang terbenam). Di Pantai Padang pengunjung disuguhkan dengan keindahan pantai itu meski diakui abrasi selama puluhan tahun telah merusak bibir pantai Padang. Konon, dulunya pantai Padang berpasir putih, seperti pasir putih yang masih ditemui di sejumlah pulau-pulau kecil di pesisir kota ini.

Untuk mendukung sektor pariwisata, Pemerintah Kota Padang menyediakan tempat-tempat santai yang menyenangkan di pinggiran pantai itu. Puluhan pedagang kecil berjualan beragam aneka makanan dan minuman. Sajian khas di Pantai Padang yang dapat ditemui pengunjung, adalah pedagang buah kelapa muda, goreng tepung udang dan tentu saja sate Padang .

Tak hanya itu, jika pegunjung ingin menyantap makanan pengisi perut di siang hari, banyak juga terdapat rumah makan dengan masakan spesifik ikan bakar atau cumi-cumi bakar. Rumah makan itu tidak harus berkelas mewah dengan harga yang mahal, tapi juga dapat memilih bersantap siang di pondok-pondok ikan bakar di tepian pantai sembari menikmati sepoinya angin pantai.

Untuk memberi kenyamanan bagi pengunjung anak-anak, di Pantai Padang juga terdapat areal bermain anak. Di sana para orangtua bersama anak-anak mereka bisa naik kereta api wisata yang berukuran mini dengan rute sepanjang jalan lokasi wisata Pantai Padang.

Gunung Padang dan Meriam Kuno

Tak jauh dari Pantai Padang terdapat obyek wisata Gunung Padang yang hanya dipisahkan oleh sebuah sungai bernama Muaro Padang. Di gunung Padang itu, konon terdapat kuburan Siti Nurbaya seperti dikisahkan dalam Roman Siti Nurbaya karangan Marah Rusli yang terbit di tahun 1922. Namun kuburan itu hanya legenda saja, bukanlah sebenarnya.

Untuk menuju ke lokasi objek wisata Gunung Padang Anda bisa melewati Jembatan Siti Nurbaya atau menaiki perahu menyeberangi Batang Arau (Muaro Padang). Gunung Padang ini berdiri dengan tegar menghadap ke lautan Hindia.

Memasuki kawasan tersebut, pengunjung akan melalui pemukiman masyarakat yang rumah-rumah mereka terdapat di lereng-lereng bukit Gunung Padang. Kira-kira lima menit perjalanan akan sampai di kaki Gunung Padang. Di sana kita dapat menikmati benda-benda bersejarah berupa meriam tua peninggalan Perang Dunia II yang moncongnya mengarah ke muara sungai. Untuk menuju puncak Anda harus melewati jalan setapak bertangga-tangga yang terbuat dari semen hingga sampai di lokasi Taman Makam Siti Nurbaya.

Di sekitar gunung ini ditumbuhi oleh ragam pepohonan sehingga suasananya terasa sangat nyaman. Namun demikian, kondisi jalan atau tangga tersebut konon tidak sebaik lima belas tahun silam. Mencapai puncak terdapat beberapa lubang bekas tempat persembunyian dan pengintaian (bunker) peninggalan tentara Jepang.

Dari puncak Gunung Padang, pengunjung dapat menikmati keindahan panorama Samudera Hindia, Batang Arau, dan Kota Padang dengan segala aktivitasnya. Dari sini disajikan pemandangan Pantai Air Manis dan dari kejauhan tampak beberapa pulau yang menghijau di tengah birunya samudera.

Kota Tua dan Jembatan Siti Nurbaya

Gunung Padang berada di ketinggian sekitar 400 meter dan perjalanan yang lumayan menguras tenaga seakan lenyap dengan rehat sejenak di puncak Gunung Padang. Asyik, sambil tiduran atau duduk santai di atas bebatuan berukuran besar atau hamparan rumput hijau pengunjung bisa menikmati keindahan pemandangan ditemani minuman ringan atau sebungkus nasi hangat.

Setelah menikmati pemandangan Kota Padang dari puncak Gunung Padang, Anda dapat turun kembali lalu menyinggahi pemandangan Kota Tua dari atas Jembatan Siti Nurbaya. Yang dimaksud Kota Tua adalah bangunan-bangunan bersejarah yang masih terdapat di sepanjang Muaro Padang. Bangunan itu merupakan peninggalan Belanda namun sekarang umumnya dihuni oleh warga Tionghoa.

Nah, jika penat menyinggahi pantai Padang dan Gunung Padang, pergilah ke Pasar Raya Padang dimana di sana Anda dapat membeli beragam aneka kerajinan yang bisa Anda jadikan buah tangan sekembali dari Kota Padang.

Akses ke Obyek Wisata

Mencapai lokasi objek wisata Pantai Padang, Gunung Padang, Jembatan Siti Nurbaya dan Pasar Raya Padang tidaklah terlalu sulit. Lokasi tersebut mudah diakses alat transportasi yang tersedia cukup memadai di Kota Padang. Jika Anda mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumbar, Anda bisa menyewa taksi menuju lokasi wisata yang Anda inginkan di sana. Biaya perjalanan dari BIM menuju ke lokasi berkisar Rp. 75.000,- hingga

Alternatif lain, lokasi itu bisa dijangkau dengan menaiki angkutan umum dari Pasarraya Padang. Jika dari BIM bisa naik bus khusus penumpang dari bandara menuju Pasarraya dengan tarif Rp. 15.000,- per orang. Sementara dari Pasarraya dilanjutkan dengan angkutan umum menuju Pantai Padang dengan membayar Rp. 2.000,- per orang. Bagi anda yang menggunakan sepeda motor, tentu akan lebih mudah lshi menjangkaunya.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) Ranah Minang - Blogger Templates created by BTemplateBox.com - Css Themes by metamorphozis.com